Jumat, 25 Mei 2012

Wanita Harapan Bangsa


“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (firman Allah Surat An-Nahl ayat 97).

Berbahagialah bagi para wanita, dia boleh melakukan pekerjaan apa saja selama mereka beriman dan tidak keluar dari perintah dan larangan Allah, insya Allah selamatlah wanita tadi dunia dan akhirat. Tapi akhir-akhir ini banyak sekali diantara wanita yang telah melanggar perintah Allah dari mulai berpakaian sampai dengan tindakan-tindakan yang merendahkan martabatnya sebagai wanita.

Pernahkah anda melihat seorang ibu bersusah payah mengantarkan anaknya untuk ikut audisi menjadi penyanyi terkenal, atau mengikuti perlombaan yang akan menjerumuskan anaknya ke pintu neraka, sang ibu dengan memakai pakaian muslim sempurna dan menutup aurat, sang anak dengan berpakaian minim, dan bila sang anak terpilih ibu dan anakpun sujud syukur atas kemenangannya, betapa air mata ini mau tumpah melihat seorang ibu yang seharusnya membimbing anak-anaknya menuju pintu surga malah menjerumuskan sang buah hati ke pintu neraka.

Kita tentu sering menyaksikan seorang karyawati dengan berpakaian rapi dan sopan, dengan kata-kata yang santun siap melayani setiap nasabah atau teman sekerjanya dengan wajah manis dan senyum menawan, sehingga setiap orang akan terpesona oleh segala keanggunan dan kecantikannya. Sehingga sering terjadi perselingkuhan di antara teman sekerja atau para nasabahnya. Bila karyawati tadi kurang kuat imannya dan lingkungan pun sangat mempengaruhi, itulah segelintir kecil contoh-contoh yang selama ini sudah menjadi terbiasa disaksikan oleh masyarakat, sehingga dianggap lumrah dan biasa.

Sudah saatnya kita sebagai wanita atau juga seorang ibu berkewajiban memelihara martabat dan harga diri seluruh keluarga, karena ibu adalah guru pertama yang akan didengar oleh anak-anaknya. Di dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman; peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6).

Bagi para ibu yang mempunyai pendidikan tinggi tidak perlu malu untuk melakukan pekerjaan yang halal dan baik tanpa harus meninggalkan sang buah hati tercinta seharian. Kalau pun terpaksa harus membantu suami untuk memenuhi nafkah kehidupan sehari-hari dengan bekerja di luar rumah, jagalah diri. Mulailah dengan pakaian yang menutup aurat dan hindari terlalu banyak bicara dengan lawan jenis bila tidak terlalu penting, karena Allah tidak melarang kita untuk membantu suami selama memang itu diperlukan dan Allah pun menganggapnya sedekah kepada suami bila kita membantunya. Tapi jangan sekali-kali menjadi alasan agar kita bebas untuk bekerja di luar rumah agar bisa mencari kesenangan pribadi.

Wanita adalah harapan bangsa, untuk menciptakan generasi-generasi yang hebat dan berakhlak mulia di kemudian hari, di tangan kaum ibulah terletak kejayaan suatu bangsa, sehingga ada kata-kata mutiara yang sangat indah: “Bila wanitanya baik, maka baik pulalah Bangsa dan Negara itu”.
Semoga Allah memberi hidayah kepada kaum wanita di seluruh Indonesia untuk mencintai agama Islam dan mau mengamalkan semua perintah dari Allah SWT. Aamiin.

*) http://penulis165.esq-news.com/2012/artikel/04/10/wanita-harapan-bangsa.html

Selasa, 08 Mei 2012

MEMBANGUN GENERASI BERKILAU ATAU GENERASI EMAS


Tanggal 2 Mei adalah Hari Pendidikan Nasional. Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk makin memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa. Untuk tahun 2012 ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan tema ’’Bangkitnya Generasi Emas Indonesia’’.
Generasi berkilau atau Generasi Emas adalah generasi yang memiliki karakter yang berkarkat dan bermartabat untuk mempertahankan eksistensi dalam membangun bangsa. Karena arah perkembangan bangsa sangat sulit dibentuk tanpa adanya karakter.
Menurut Mendiknas M Nuh, ada 4 langkah yang harus ditempuh untuk menerapkan pendidikan karakter.
  1. Harus ada perubahan paradigma dalam proses dan sistem pendidikan atau belajar-mengajar.
  2. Peran staf pengajar (guru) yang berfungsi sebagai role model atau keteladanan harus ditonjolkan.
  3. Membangun kultur dalam tiap lembaga pendidikan yang bersumber dari budaya yang ada sebagai media kondusif untuk membentuk karakter.
  4. Perlunya dukungan terhadap regulasi sistem pendidikan.
Namun, jangan lupa disamping akan lahirnya Generasi Emas Indonesia yang akan menjadikan bangsa ini berharkat dan bermartabat, akan lahir juga generasi baru yang bernama parasit pendidikan. Mereka akan mengambil apa saja dan merusak dunia pendidikan. Mereka tidak menghidupi dunia pendidikan, tetapi mencari hidup dari dunia pendidikan.
Di benak mereka tidak ada hal lain, selain kepentingan pribadi atau golongan yang ingin dicapainya. Sehingga tak peduli dengan maju atau mundurnya dunia pendidikan yang terpenting adalah perut mereka sendiri.
Maka sudah seharusnya pemerintah, guru, orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan dan seluruh masyarakat kompak dalam melahirkan Generasi Emas untuk mencapai Bangsa yang Berharkat dan Bermartabat.
Sambutan pak Nuh diakhiri dengan sebuah pesan ”Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan yang kamu miliki meskipun kamu tahu esok akan mati.” dan “Siapa yang menanam, dia yang akan memetik”. Marilah kita berlomba-lomba menanam kebaikan.
Sumber:
http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/02/selamat-hari-pendidikan-nasional-dan-bangkitkan-generasi-emas-indonesia/

GURU YANG BAIK DAN GURU YANG HEBAT




PERTANYAAN
Identifikasilah:
a.       ciri-ciri guru yang baik;
b.      ciri-ciri guru yang hebat.
2.    Jika diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi "guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa demikian? Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.
3.    Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini? Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
4.    Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu? Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.

JAWABAN
1.    Identifikasi :
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh dalam memperingari hari guru Indonesia 25 November 2011 menyatakan, bahwa;Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri“.
A.      Ciri-ciri Guru yang Baik :
a.         Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuan mendengar dengan seksama.
b.        Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
c.         Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
d.        Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
e.         Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
f.         Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga  memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
g.        Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
h.        Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
Menurut Prof. Dr. Saroj Buasri (1970) berpandangan bahwa guru-guru yang baik hendaknya mempunyai tiga kualitas besar, yaitu:
a.    Guru yang baik harus mengajar dengan baik. Pengajaran yang baik berasal dari pengetahuan tentang teknik-teknik pengajaran yang sifatnya ilmiah. Ada komitmen untuk mempersiapkan bahan-bahan belajar dan pengakuan atas perlunya memadukan moralitas dengan pengajaran.
b.    Guru baik harus terus belajar dan melakukan penelitian untuk pengembangan dan pengetahuannya.
c.    Guru-guru yang baik harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan, untuk membantu orang atau masyarakat yang memerlukannya.
B.   Ciri-ciri guru yang hebat :
Kalau berkata tentang guru, ada ribuan yang dapat diceritakan tentang guru. Namun, kalau berbicara guru hebat, hanya segelintir orang yang memenuhi persyaratan. Guru biasa sangat banyak, sedangkan guru yang baik sedikit sekali.
Kata bijak menyebutkan bahwa guru biasa menjelaskan, guru baik mendemonstrasikan, dan guru hebat menginspirasikan. Guru hebat adalah guru yang mampu membenamkan konsep keilmuan di memori siswa secara mendalam, membekas, dan dibawa siswa sampai kapan pun. Inspirasi siswa berkembang dengan kreatif dan inovatif karena didasari oleh konsep yang diterima oleh guru.
Ciri-ciri guru hebat sebagai berikut:
  1. Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar.
  2. Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Trend zaman cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya.
  3. Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya.
  4. Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru.
  5. Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.
2. Karena diwajibkan memilih, maka saya akan memilih menjadi guru yang baik. Guru yang baik tidak hanya menjadi pengajar bagi para siswa, tetapi juga menjadi teman, sahabat, dan saudara bagi para anak didiknya. Masih banyak guru yang hanya memenuhi kewajibannya dalam memenuhi tugasnya sebagai guru, walaupun hanya sekedar mengajar sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan dalam menjadikan manusia seutuhnya tidak tercapai dengan baik.  Alasan yang mendasari pilihan saya:
1)      Guru yang baik memiliki akhlak yang mulia.
Istilah ”guru”, sering kita kenal dengan ”digugu dan ditiru”. Ini berarti bahwa guru merupakan suri tauladan bagi murid-muridnya. Segala gerak-gerik, perkataan, dan tingkah laku guru sedikit banyaknya akan dicontoh oleh murid-muridnya. Oleh karena itu, kita mesti mencontohkan akhlak yang mulia bagi murid-murid kita. Agar mereka juga bisa menjadi manusia yang berakhlak mulia.
2)      Guru yang baik berlaku bijaksana.
Sadarilah bahwa siswa yang kita ajar, memiliki tingkat kepandaian yang berbeda-beda. Ada yang cepat mengerti, ada yang sedang, ada yang lambat dan ada yang sangat lambat bahkan ada yang sulit untuk bisa dimengerti. Jika kita memiliki kesadaran ini, maka sudah bisa dipastikan kita akan memiliki kesabaran yang tinggi untuk menampung pertanyaan-pertanyaan dari anak didik kita.
3)      Guru yang baik tidak sombong.
Tidak menyombongkan diri di hadapan murid atau jangan membanggakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar ataupun berada di lingkungan lain. Jangan mencemooh siswa yang tidak pandai di kelas dan jangan mempermalukan siswa (yang salah sekalipun) di muka orang banyak.
4)      Guru yang baik harus berlaku adil.
Berusaha berlaku adil dalam memberi penilaian kepada siswa. Jangan membeda-bedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Serta tidak memuji secara berlebihan terhadap siswa yang pandai di hadapan siswa yang kurang pandai.
3.  Profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. Pada era global diperlukan pikiran-pikiran kritis dan kreatif. Kemampuan berpikir tersebut perlu mendapat perhatian para pendidik, termasuk guru bahasa Indonesia. Untuk itu, pembelajaran bahasa Indonesia saat ini tidak sekadar mencapai keterampilan berbahasa Indonesia, tetapi mengarah pada peningkatan kemampuan berpikir tersebut. Sudah saatnya kita bertanya pada diri, apa yang bisa kita berikan untuk menjadikan siswa berpikir kritis dan kreatif melalui pembelajaran bahasa Indonesia. Berpikir kritis merupakan salah satu kegiatan manusia yang sangat diperlukan untuk mengembangkan berbagai segi kehidupan, baik sosial, budaya, maupun teknologi. Alvino (dalam Cotton,1991) menyatakan bahwa, “berpikir kritis adalah proses menentukan kebenaran, ketepatan, atau penilaian terhadap sesuatu yang ditandai dengan mencari alasan dan alternatif, dan mengubah pandangan seseorang berdasarkan bukti”.
4. Manfaat setelah saya membaca wacana tersebut:
a.       Dengan membaca wacana tersebut saya mengambil kesimpulan bahwa guru harus menjadi pendidik yang profesional, demi tujuan pendidikan dan kualitas peserta didik.
b.      Saya bisa mengetahui bahwa guru profesional akan melahirkan anak bangsa yang cerdas, kritis, inovatif,demokratis dan berakhlak. Guru profesional akan memberikan teladan bagi terwujudnya sumber daya manusia yang baik.
c.       Manfaat yang saya rasakan, bisa mengetahui ciri-ciri guru yang baik dan ciri-ciri guru yang hebat.
Sumber:
http://nazwadzulfa.wordpress.com/2009/11/20/untuk-sahabatku-lesdoup/ 
http://garduguru.blogspot.com/2011/11/ciri-ciri-guru-hebat.html